Info *Caridisini

Sabtu, 22 Juni 2013

SEKOLAH DAMBAAN !






Hai, perkenalkan nama saya Arina Muniroh saya anak ketiga dari tiga bersaudara.  Saya bersekolah di MTsNegeri 13 Jakarta. Sekolah saya memiliki 2 gedung diantaranya gedung A dan gedung B namun banyak kecemburuaan diantara A dan gedung B. Saya sih bersekolah di gedung A namun saya bangga dengan sekolah .
Oke langsung saja saya beralih kecerita !


Ini foto sekolah gedung A :




Ini foto sekolah gedung B :


  
Kalau ngomongin tentang fasilitas dan lingkungan sekolah pasti gedung A sudah kalah dengan gedung B . Secara gedung A itu ada 2 lantai dan gedung B ada 4 lantai ya beda jauh deh.

Fasilitas dan lingkungan sekolah sangatlah penting, namun sebagian orangtua/walimurid berfikir kalau fasilitas sangat lengkap berarti sekolah itu hebat dan bagus. Tapi apakah anda setuju? Selengkap apapun fasilitas sekolah kalau cara pengajaran guru ke muridnya tidak membuahkan hasil atau bisa dibilang gagal sama saja sekolah itu ga ada bedanya dengan sekolah yang lainnya. Lingkungan sekolah? Yap, Lingkungan sekolah itu pasti dirawat sangat penting untuk menciptakan sekolah yang nyaman dan dibilang tidak kumuh. Jadi, Fasilitas dan ingkungan sekolah itu sangat penting seperti simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan apabila fasilitas sekolah bagus dan sangat lengkap namun lingkungan sekolah yang tidak terurus ya sama saja bohong.  Kecemburuan pun sangat terlihat diantara GedungA dan GedungB

Bu Guru:  “ Aturan gedung A bisa pintar kayak gedung B dong jangan belajar kerjaannya bercanda melulu ”
Murid: “ Kemampuan orang kan berbeda-beda bu!”
Bu guru: “ gimana ga berbeda, toh di gedung A fasilitasnya aja ga ada, kalau di gedung B kan lengkap!”
Murid: “ Fasilitas itu tidak menjamin kok bu, lihat saja nanti kita pasti bisa ngalahin mereka yang digedung B”

Semenjak kejadian tersebut ibu guru pun langsung minta maaf kepada muridnya.

Guru itu seharusnya menjadi teladan bagi murid muridnya bukan membandingkan-bandingkan sesuatu yang membuat muridnya itu ngedown. Guru yang hebat adalah guru yang bisa memahami karakter dan sifat murid-muridnya bukan guru yang menjelaskan 1 bab pelajaran dalam satu kali pertemuan. Kalau berbicara dengan guru, tentu saja guru itu adalah sosok yang paling mulia di dunia ini mereka dengan sabarnya mengajari kita dari nol sampai kita mengerti. Seperti perkembangan zaman seperti ini, banyak murid yang bertindak semuanya kepada gurunya misalkan, guru menerangkan tentang pelajaran kita malah asik bermain handphone ataupun makan dikelas apalagi banyak murid bicara tidak sopan terhadap gurunya serta berbicara dengan nada yang lebih tinggi. Kalau kita berbicara dengan hubungan guru dan orangtua ituuu bagaikan jari kelingking dan jari manis jadinya sangat dekat. Jika tidak ada keharmonisan antara hubungan guru dan orangtua menyebabkan anak tersebut tidak memiliki perhatian yang cukup dari guru maupun kedua orangtuanya dan anak itu ngiri kepada temannya “Kok guru itu gak pernah merahatiin gue sih ? emangsalah gua apa sih?” Nah semua itu berawal dari hubungan guru dan orangtua. Oleh sebab itu, orang tua harus sering bertemu dengan guru walikelas anaknya agar bisa memantau anaknya. Sebaliknya, guru juga memberi info kepada orangtua kalau ada kejadian yang aneh supaya ada pembicaraan untuk membingbing anak tersebut.

Seiring perkembangan zaman modern seperti ini banyak siswa memilih-milih teman yang sesuai dengan tingkat kekayaannya. Apakah hubungan antar siswa dapat berjalan dengan baik? Tentu saja kita katakan “TIDAKKK!!” bagaimana mungkin hubungan antar siswa diukur dengan harta kekayaan. Namun itulah yang terjadi pada sekolah saya, teman saya berfikir kalau berteman dengan orang kaya hidup itu jadi mudah tapi menurut saya kaya ataupun miskin itu sama saja, harta itu tidak menjamin dengan kepintaran seseorang. Pada saat karantina siswa gedung A dan gedung B pun berkumpul disana kita diberi pengarahan oleh seorang guru tentang kepintaran seseorang. Tak tahu apa yang terjadi sesudah acara karantina tersebut kita semua membaur menjadi satu tanpa membedakan orang kaya ataupun orang miskin. Guru-guru pun tersenyum melihat kita membaur dan tiak membeda-bedakan. Lama kelamaan hubungan antar siswa pun menjadi membaik bahkan malah tambah membaik.

Mata pelajaran? Ya mata pelajaran adalah jadwal pelajaran dari hari senin sampai jum’at. Banyak sebagian siswa yang lupa jadwal mata pelajaran untuk hari esok, mereka lebih suka sms temannya untuk menanyakan jadwal mata pelajaran. Apakah sangat merugikan menulis jadwal pelajaran?? Menurut saya tidakk. Suatu ketika ada cerita yang lucu dari pengalaman saya sendiri

=Hari Selasa
Saya : *sedang duduk dikelas* Jadwal mata pelajaran hari ini apasih ? tanya saya
Risca : sekarang itu Bahasa arab, matematika, plkj, bahasa Indonesia
Saya : bukannya sekarang ini Ipa , Senibudaya, Fiqih, Olahraga ya?
Risca : bukan bukan!! Ipa sama Fiqih itu hari rabu, Senibudaya dan Olahraga itu jum’at.
Saya : Yah salah dong 

=Hari Rabu
Risca : hai
Saya : hai juga. Pasti kali ini gue bener bawa jadwal . hehehe
Risca : iyadeh, sekarang itu Matematika, Ipa, Fiqih, Al-qur’an Hadits.
Saya : sumpah demi apa lu ? gue bawanya Fiqih, Bahasa Indonesia, Ips sama Bahasa Inggris
                                       *tiba tiba bel masuk, dan guru Ipa masuk*
Guru : siapa yang ga bawa buku ipa ?
Saya : MMMmmmm, Sa sa sa Saya bu . saya lupa -_-
Temen Sekelas: BOHONG bu dia mah salah bawa buku pelajaran mulu bu gara gara ga pernah nyatet mata pelajaran
Guru : kalau begitu “ KAMU KELUAR SEKARANG”
Temen sekelas : WOOOOO *disurakin*
Saya: apes banget

Abis itu saya taubat dan langsung mencatat jadwal mata pelajaran.

          Berawal dari mata pelajaran saya langsung menyiapkan bentuk ujian kelulusan. Apa maksudnya ya? Hehe saya juga bingung loh , intinya sih berawal dari mata pelajaran yang mencangkup tentang jadwal pelajaran yang merupakan bentuk ujian kelulusan yaitu dengan belajar . Bukan dengan metode belajar saja sih namun dengan tekad dan niat yang teguh kita bisa menjadi yang terbaik dalam metode bentuk ujian kelulusan ini. Namun kebanyakan para siswa memikirkan bentuk ujian kelulusan itu dengan mencoret-coret baju seragam sekolah padahal dengan coret-coret baju sama saja kita tidak memiliki akal pikiran karena banyak diantara kita terdapat orang yang tidak mampu untuk membeli seragam sekolah. Kalau ditanya harapan untuk pendidikan Indonesia saya sih ga muluk muluk banget Ingin memajukan pendidikan di Indonesia, banyak orang pintar di Indonesia namun tidak bisa melanjutkan sekolah dikarenankan hanya soal biaya. Banyak orang pedalaman di Indonesia yang lebih pintar dari orang kota akan tetapi tidak ada tim pengajar yang bisa mengajari anak anak pedalaman tersebut.

“MAJULAH NEGARAKU DAN MAJULAH PENDIDIKAN INDONESIA”

Sebagus atau sejelek apapun sekolah kita namun disitulah kita belajar
“ SEKOLAHKU DAMBAANKU “


Salam,
Arina Muniroh

Minggu, 23 Desember 2012

Lomba Video antar regu

ini adalah video regu Camellia Sinensis ( Teh Hijau ) . video yang kita buat sendiri dan sangat ribet untuk membuat konsepnya namun ini adalah sebuah project film dari gugus depan antar regu . perlombaan ini sangat seru dan menarik  kalo mau liat videonya !!~ ini diaaaa CEKIDOT :)


udah liat kan ? gimana sekarang keren gaaa wkwk~ 
kami bersyukur soalnya kami mendapat juara 2 dalam lomba pembuatan video kali inii :D

Rabu, 10 Oktober 2012

BIOGRAFI BADEN POWELL

Robert Baden-Powell

Robert Baden-Powell,
1st Baron Baden-Powell
22 Februari 1857 – 8 Januari 1941 (umur 83)
Robert Baden-Powell
Pendiri Kepanduan
Nama julukan B-P
Tempat kelahiran Paddington, London, Inggris
Tempat kematian Nyeri, Kenya
Dinas/cabang Tentara Britania
Lama berdinas 1876–1910
Pangkat Letnan Jenderal
Komando Chief of Staff, Second Matabele War (1896–1897),
ke-5 Dragoon Guards in India (1897),
Inspector General of Cavalry, England (1903)
Pertempuran/perang Perang Anglo-Ashanti,
Perang Matabele Kedua,
Siege of Mafeking,
Perang Boer Kedua
Penghargaan Ashanti Star (1895),[1]
Matabele Campaign, British South Africa Company Medal (1896),[2]
Queen's South Africa Medal (1899),[3]
King's South Africa Medal ( 1902),[4]
Boy Scouts Silver Wolf
Boy Scouts Silver Buffalo Award (1926),[5]
World Scout Committee Bronze Wolf (1935),[6]
Order of Merit (1937),
Wateler Peace Prize (1937),
Order of St Michael and St George,
Royal Victorian Order,
Order of the Bath
Pekerjaan lain Pendiri Gerakan Kepanduan Internasional; penulis; seniman
Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, 1st Baron Baden-Powell, Bt, OM, GCMG, GCVO, KCB (play /ˈbeɪdən ˈpoʊ.əl/; 22 Februari 1857 - 8 Januari 1941), juga dikenal sebagai BP, bipi atau Lord Baden-Powell, adalah letnan satu umum di tentara, penulis, dan pendiri Gerakan Kepanduan.
Setelah bersekolah di Charterhouse, Baden-Powell bertugas di Angkatan Darat Inggris dari tahun 1876 sampai 1910 di India dan Afrika. Pada tahun 1899, selama Perang Boer Kedua di Afrika Selatan, Baden-Powell berhasil mempertahankan kota yang di Pengepungan Mafeking. Beberapa buku bertema militer yang ditulis untuk pengintaian dan pelatihan pandu di Afrika tahun itu banyak dibaca oleh anak laki-laki. Berdasarkan buku-buku sebelumnya, ia menulis Scouting for Boys, yang diterbitkan tahun 1908 oleh Pearson, untuk pembaca remaja. Selama menulis, ia menguji gagasannya melalui perjalanan berkemah di Pulau Brownsea dengan Brigade Pemuda dan anak tetangganya yang dimulai pada 1 Agustus 1907, yang kemudian dianggap sebagai awal dari Kegiatan Kepanduan.
Setelah pernikahannya dengan Olave St. Clair Soames, Baden-Powell, adiknya Agnes Baden-Powell dan terutama istrinya yang sangat aktif memberikan bimbingan terhadap Gerakan Kepanduan dan Kepanduan Putri. Baden-Powell meninggal di Nyeri, Kenya pada tahun 1941.

Kehidupan awal

Baden-Powell dilahirkan dengan nama Robert Stephenson Smyth Powell, atau lebih akrab dengan panggilan Stephe Powell, di Jalan Stanhope nomor 6 (sekarang Stanhope Terrace nomor 11) Paddington, London pada 22 Februari 1857.[7] Dia diberi nama Robert Stephenson;[8] sedangkan Smyth adalah nama gadis dari ibunya. Ayahnya seorang Pendeta bernama Baden-Powell, seorang Savilian yang mengajar geometri di Universitas Oxford dan telah memiliki empat anak dari kedua pernikahan sebelumnya. Pada 10 Maret 1846 di Gereja St Lukas, Chelsea, Pendeta Powell menikahi Henrietta Grace Smyth (3 September 1824 - 13 Oktober 1914), putri sulung Laksamana William Henry Smyth dan 28 tahun lebih muda. Dengan begitu cepat lahirlah Warington (awal 1847), George (akhir 1847), Augustus (1849) dan Francis (1850). Setelah tiga anaknya meninggal ketika masih sangat muda, mereka telah memiliki Stephe, Agnes (1858) dan Baden (1860). Ketiga anak termudanya dan Augustus sering sakit-sakitan. Pendeta Powell meninggal ketika Stephe berusia tiga tahun, dan sebagai penghormatan kepadanya serta untuk mengatur anak-anaknya sendiri yang terpisah dari saudara dan sepupu, ibunya (Henrietta Grace Smyth) mengubah nama keluarga menjadi Baden-Powell. Selanjutnya, Stephe dibesarkan oleh ibunya, seorang wanita yang berketatapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada tahun 1933 Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.[7][9][10]
Selepas bersekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Stephe dianugerahi beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Perkenalan pertamanya pada kecakapan kepanduan, yakni kecakapan memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga pandai bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangannya serta gemar bermain peran (drama). Masa liburan banyak dihabiskannya dengan melakukan ekspedisi pelayaran atau bermain kano dengan saudara-saudaranya.[7]

Karier Ketentaraan

Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.
Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang Zulu yaitu:
  • impeesa : serigala yang tak pernah tidur, karena dia sering berjaga-jaga saat malam.
  • kantankye : orang pemakai topi lebar, karena dia selalu memakai topi lebar.
  • m'hlalapanzi: orang bertiarap yang siap menembak.
Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.
Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk "Aids to Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.
Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.

Pulang ke Inggris

Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku "Scouting for Boys" kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.
Kanak-kanak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.
Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.
Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce. ‹‹‹›››

Perang Dunia I dan kejadian-kejadian selanjutnya

Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: "dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.
Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:
Man, Nation, Maiden
Please call it Baden.
Further, for Powell
Rhyme it with Noël.
Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:
  • Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
  • Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
  • Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)
Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisis mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Demo Extrakulikuler PRAMUKA 13


Waktu demo excul Pramuka 13 nampilin banyak banget penampilan tapi dikasih waktu 10 menit *crot._. 10 menit?? Apa ga monoton bgt tuh ?? *sempetpusingmikirinkonsep* waktu itu penanggung jawab demo excul itu Alwan Nurman Hakim iya sendiri juga bingung mau nampilin apa aja akhirnyaaa meski adu mulut bentar . wk~

Terus ka riswan dateng *tap tap tap -->> ngumpul terus nanya konsepnya gimana terus perpenampilan dikasih waktu berapa menit terus apa aja yang mau ditampilin dan teruusssss *crot-__- yaudah tuh alwan cerita panjang lebar kasian sama alwan akhirnya arina bantuin ngomong dan nunjuk tangan “ka || iya apa || tapikan kalo … || terus gimana || tapi kalo menurut saya…. || ZZZzz-_-crot.. yaudah tuh arina pengen ngasih tau idenya dengan dimulai tapi tapi dan tapi wk~ mungkin sedang mulai belajar .

Akhirnya penampilan yang buat demo excul adalah : PBB , Yell-yell , Atraksi Semaphore , dan penampilan seluruhnya dari membangun tenda , pembidaian , membuat tandu , membuat bangunan pionering , masih banyak dehh !!! tapi masih bingung tuh caranya itu apa dulu yang mau ditampilin terus bla bla blaaaaaaa
Yaudah deh penampilan PBB dari Hiu Hitam dulu sekitar 3 menit langsung di sambut Yell-yell dari Camellia Sinensis terus langsung Atraksi naik ke bangunan menara pandang *jadimanjatdulu* ya lumayan tinggilah bangunannya sekitar 3-5 meteran yang manjat anak Hiu Hitam. atraksi naik ke bangunan menara pandang sama Parade Semaphore sekalian dibarengin dan diiringin dengan lagu ~Shakira: wka waka~ 

Pas manjat kemenara pandangnya si herlangga ga bisa manjat mungkin keberatan badan upss:P hehehe engga deng ternyata dia lutut sebelah kanannya sedang luka mmm cukup parah tapi dia maksa untuk ikut mungkin agar bisa ngeksis .. abis itu kita semua langsung kelapangan di iringi laguu *gataulupa-_-* ada yang membangun tenda , pembidaian , membuat tandu , membuat bangunan pionering , masih banyak dehh !! ga keitunggpokonya ada penampilan saman .

Pokoknya acara berjalan dengan lancar saya selaku Pratama Putri berterimakasih atas kerja samanya dan kekompakannya apalagi saya banyak mengucapkan terimakasih sama Kakak senior *loveyouall* :*
Tugas kita adalah ngerekrut murid baru agar masuk pramuka #pramuka tetap jaya